Memilih dan Mempersiapkan Bibit Anggur
Anda tertarik menanam anggur di rumah? Sebelum menanam, ada baiknya Anda memperhitungkan dan mengetahui jenis bibit anggur yang akan digunakan. Nah, berikut uraikan cara memilih dan mempersiapkan bibit anggur yang akan ditanam, cek yah!
- Bibit anggur yang akan ditanam dalam pot boleh dipilih jenis dan varietas apa saja, mana yang paling disukai penggemar. Yang penting bibitnya itu sehat, subur pertumbuhannya dan berasal dari tanaman induk yang produktif.
- Paling praktis mempergunakan bibit yang sudah jadi, misalnya dengan membelinya di toko atau tempat pembibitan anggur yang terpercaya. Bisa juga Anda menyemai sendiri bibitnya, kalau kebetulan mempunyai pohon induknya. Bibit yang dipergunakan berasal dari setek. Setek tanaman anggur bisa dipilih dari cabang primer yang usianya sudah 1-2 tahun, warna kulitnya kecokelat-cokelatan, ukurannya sebesar pensil (berdiameter sekitar 15 mm) dan batang setek itu memiliki bulatan-bulatan mata tunas pada kulitnya. Jangan mempergunakan cabang yang lebih kecil ukurannya, karena usianya masih terlalu muda dan kalau disemai mudah kering. Potongan setek yang baik bentuk batangnya membulat, mempunyai ruas-ruas dan mata tunas yang subur.
- Cabang tanaman yang bakal dipakai untuk bibit setek dipotong-potong, misalnya sepanjang 20 cm. Cabang stek yang bermata tunas paling sedikit 3 biasanya disebut stek cabang. Kalau steknya itu hanya terdiri dari satu mata tunas saja disebut setek mata. Stek mata jarang dipergunakan orang, kecuali oleh pembibit yang telah berpengalaman dan ingin memproduksi bibit anggur dalam jumlah banyak.
- Yang lazim dipergunakan oleh penggemar adalah stek cabang. Stek itu dibuat dengan memotong-motong cabang tanaman menggunakan golok tajam sepanjang 20-30 cm dengan jarak 2 cm dari mata tunas bagian pangkal maupun ujung batang stek. Bagian cabang yang diambil adalah bagian pangkal dan tengahnya saja, karena bagian ujung umumnya kurang baik untuk bibit karena terlalu muda. Daun-daunnya, kalau ada juga perlu dipangkas.
- Potongan stek bagian ujung dibuat merata, sedangkan potongan bagian bawah dibuat lancip. Maksud keratan itu untuk membedakan, mana bagian pangkal dan mana bagian pucuk batang bibit tanaman.
- Bibit stek bisa langsung ditanam dalam pot yang telah ada media tanamnya, boleh juga bibit itu disemai dulu dalam polybag dengan media tanam yang sama. Penanamannya, dua buah mata tunas berada dalam tanah dan lainnya tersembul di udara bebas.
- Bibit yang baru disemai, ditaruh dulu di tempat teduh, selanjutnya dilakukan penyiraman setiap hari dengan jumlah yang cukup. Kalau bibit itu menunjukkan tanda-tanda tumbuh, telah mengeluarkan daun dua atau tiga lembar, bisa dipindah di tempat yang tidak teduh lagi.
- Pemindahannya dilakukan dengan mengangkat pot penanaman di tempat terbuka. Di tempat baru itu pertumbuhan tanaman akan berlangsung lebih baik lagi, karena tanaman mendapatkan sinar matahari cukup.
- Bersamaan dengan pemindahan tempat pot itu, sekaligus bisa dipasang tempat rambatan untuk tanaman. Tempat rambatan itu selain berguna untuk menyokong tegaknya batang bibit, juga berguna untuk membelit-belitkan cabang tanaman.

- Tempat rambatan bisa berbentuk tangga setinggi 1,5 meter dengan lebar disesuaikan dengan lebarnya mulut pot. Bahannya bisa dari kayu, bambu, besi atau bahan lain yang kuat dan tahan lama untuk tempat rambatan. Sebelum rambatan dipasang, baiklah tiang bawah diruncingkan dulu dan bagian yang masuk dalam tanah dicat dengan ter. Rambatannya kalau terbuat dari besi, bahannya adalah batang besi segi empat berukuran panjang 2,0 cm, lebar 1,0 cm dan tinggi 1,5 meter. Seluruh batang besi itu dicat dengan meni, bentuk rambatannya bisa dibuat menyerupai huruf H, huruf T atau tangga.
- Penyemaian dan penanaman bibit anggur yang paling tepat dilakukan pada bulan Maret sampai Juli setiap tahunnya, dengan perhitungan setelah musim hujan tiba, bibit tanaman akan tumbuh pesat dan subur.
- Kalau bibitnya diperoleh dari membeli yang sudah jadi, bisa dipindah tanam dalam pot dengan cara plastik polybag-nya dikerat dengan pisau tajam dan dibuang, sehingga tinggal bibit tanaman beserta tanahnya saja. Tanah diusahakan agar tidak sampai rontok dari akarnya. Lalu bibit beserta media tanamnya itu dimasukan ke dalam lubang tanam pada pot yang sebelumnya telah digali. Bibit lalu ditimbun tanah galian yang merupakan media tanam pot.
No comments:
Post a Comment